Jingga...aku ingin bicara??

Seperti menatap senja jingga kala petang lagi beranjak
Menghampiri "dia" yang tengah melambungkan jauh angan ke negeri sana
Dia masih tak beranjak pergi..
Karena senja itu masih menunggu senyumku datang untuknya
Seperti hendak berkata "wahai gadis kecil apa yang sedang kau pikirkan?"
Apakah kegalauan lagi yang kau rasakan?"
 "Ehmm..tidak jingga"
Disini aku hanya ingin menikmati lembut sepoian sang bayu senja..
Dan kenapa harus kusesalkan semua yang telah terjadi??


Aku memang manusia!.."senja..?
Wajar bila terkadang aku bodoh..!
Beberapa kali mungkin terjatuh dan menangisi sebuah kepedihan tanpa batas nalar..
Tanpa perduli untuk siapa dan untuk apa aku jatuhkan bulir itu..sementara bagi mereka aku hanya seonggok boneka yang "ketika bagus disanjung dan dimanja tetapi ketika sudah usang mereka biarkan begitu saja..!"

"IRONIS" atau mungkin terkesan sadis kata- kata yang kulantunkan..
Tapi itulah dunia..
Penuh cerita dan semua pemain punya karakter yang harus dimainkan..
Dalam panggung sandiwara yang sampai sekarang masih terlihat datar..tetapi jika kita telaah lebih jauh jingga tersimpan banyak sekali puing-puing ketidak adilan,kemunafikan,keegoisan..
Dan semua itu hanya untuk sebuah "DRAMA"..

Drama klasik sebuah kehidupan..
Percintaan..persahabatan..persaudaraan..
Senyuman..tangisan..tawa riang..pilu sedih..
Itulah..bumbu nafsu dunia yang memang ada..
Jika suatu saat kita merenung..
Apa yang ada dipikiran kita??
Hartakah..jabatankah..kesuksesankah..pendampingkah..dan bla-bla-bla..
Mau jadi apa kita?
Jika aku bilang "semua punya jalan masing-masing dan hanya kehendak-NYA yang akan berbicara"
Mungkin mereka semua akan berseru..
"Kau manusia bodoh!"
Bisanya kau ucap dengan ringan kata-kata itu..kau tak bergerak dan lakukan sesuatu..
Kau seperti makhluk tanpa tulang yang hanya bisa "PASRAH"..
You can move and change your life!!

Biarkan saja mereka memicingkan mata terhadapmu..
Biarkan saja mereka berperilaku sesukanya..
Lihat dan tawarkan saja senyum tulusmu..itu
Kepolosan tak berarti sebuah kebodohan atas sikap yang kadang kita pilih..
Setiap manusia punya arti dalam memaknai ucapan yang terlantun dan setiap gerak yang kita tampilkan..
Setiap manusia punya "Ciri Khas" dan itulah pembeda diantara kita..
Pembeda yang bukan berarti sebuah penjauhan diri dari yang lain atau sebuah petak-petak kehidupan yang harus kita buat untuk membentuk sebuah koloni yang harus sama dengan kita..
Tapi pembeda untuk sebuah pencampuran..
Agama..ras..golongan..suku..adat..dan apapun itu..
Untuk membentuk sebuah komunitas yang beragam
Untuk tawa bersama..dan tali eratkan kita semua..dalam satu ukhuwah silaturahmi..
Karena tak ada beda ketika kita ada dalam 1 kehancuran dunia yang teramat dahsyat..
yaitu "Akhir Zaman"

Dan entah sampai kapan jingga bisa kutatap indah lembayungmu..dan gurat merah sang suryamu
Disini..dibawah pohon ini..
Hanya aku sendiri dan lamunanku yang tak tentu arah..
Dan jika suatu saat jingga..ketika benar tlah kututup mata atas duniaku..
Kenanglah aku dalam balutan senjamu..
Karena senyumku akan selalu tersirat seutas senja yang kian memerah itu..
Dan kenanglah aku dengan semua karya yang pernah terukir..walau sederhana dan mungkin tak berkesan..
Sedikit ku lantunkan lagu..
"Kau mainkan untukku..sebuah lagu tentang negeri diawan..dimana kedamaian menjadi istananya yang kini tengah kau bawa aku menuju kesana..
Ternyata hatimu penuh bahasa kasih..yang terungkapkan dengan pasti dalam suka dan sedih"
"Negeri diawan-by katon bagaskara"
Sebuah dedikasi untuk keragaman..kesederhanaan..ketulusan..

Dan yah..apa lagi yang bisa aku tulis.. 
Hanya sebuah kronologis nurani tak bertuan..melambung tanpa jeda..
Dan ini hanya sebatas dunia nalarku saja kawan..
Bukan untuk sebuah arti..apalagi "Berarti"
Terlalu lancang dan munafik untuk sebuah kemuluk-mulukkan yang tak pasti..
Renungkan..pikirkan..bergerak dan raihlah apa yang bisa kau kejar saat ini
Selama nafas dan jejak kakimu masih kuat tuk menapak..

-@R-